Deskripsi Phylum Arthropoda
Arthropoda
termasuk monofiletik dalam klad bilateria yang berdasarkan bukti molekuler
masuk ke dalam klad Ecdysozoa karena
memiliki ciri unik yakni mengalami eksidis (molting).
Jumlah spesies yang beragam sebanyak 1.000.000 spesies
Berikut ciri-ciri dari Arthropoda;
• Tubuh arthopoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula
yang membentuk eksoskeleton yang tersklerotisasi(sklerit) menjadi tergit, pleurit dan sternit
• Eksoskleton yang kaku untuk melindungi hewan dan sebagai tempat melekatnya otot yang tersusun atas kitin.
• Tubuh beruas dan bersegmen dan terdiri atas Kepala
(Caput), Dada (Thorax) dan Perut (Abdomen).
• Sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali berjumlah
sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral (perut) tubuhnya.
• Simetri
tubuh bilateral
• Rongga
tubuh selomata yaitu memeliki selom sejati dimana rongga tubuh sepenuhnya
dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm
• Memiliki
sepasang mata majemuk (faset) dan beberapa mata tunggal median
• Sistem
peredaran terbuka
• Saluran
pencernaan lengkap
• Sistem
saraf terdiri dari otak dorsal(ganglion serebral), sirkumesofageal konektif,
dan ganglion ventral.
• Jenis
kelamin terpisah
• Arthopoda ada yang hidup bebas, parasite, komensal
atau simbiotik.
• Habitatnya ada di laut, perairan tawar, gurun pasir dan
padang rumput.
Klasifikasi
Klasifikasi Phylum
Arthropoda terbagi menjadi 4 subphylum yakni ;
1.
Subphylum Trilobitomorpha (hanya diketahui dari fosil)
Trilobitomorpha hidup diera Palaeosoic , periode
Cambrian dan Ordovician kira-kira 600-150 juta tahun lalu sehingga hanya
ditemukan fosil saja. Tubuhnya memanjang, perut memiliki somit yang bersatu
dengan caudal. Mempunyai eksoskeleton yang keras. Contoh spesies : Trilobita sp.
2.
Subphylum Cheliceriformes
Pada subphylum ini tidak mempunyai antena dengan 6
pasang. Terdiri dari 3 Class yakni;
a.
Class Merostomata
Class ini merupakan Cheliceriformes primitif yang
hidup diperairan. Ciri khasnya yakni tubuh dilindungi oleh karapaks dibagian
cephalotorax, pada bagian ujung tubuhnya terdapat telson yang merupakan
perpanjangan karapaks untuk perlindungan dari predator. Bentuk karapaks seperti
tapal kuda. Terdapat sejak Ordovician (400 juta tahun yang lalu) dan saat ini
hanya terdapat 4 species dan 3 genus. Contoh species : Limulus polyphermus
b.
Class Arachnida
Karakteristik;
– Tubuh
keliserata umumunya terbagi dalam dua bagian yaitu bagian anterior (prosoma
atau sefalotoraks) dan bagian posterior (opistoma atau abdomen)
– Memiliki
cakar pada bagian tubuh untuk
makan yang disebut chelicerae, yang berfungsi sebagai penjepit atau taring
– Mempunyai
4 pasang kaki
– Tidak
mempunyai sayap dan antena
– Perangkap
mulut terdiri dari sepasang chelicerae dan sepasang pedipalpi.
– Lubang
kelamin disebelah ventral dekat batas anterior opisyoma
– Memiliki satu atau dua gonad pada
abdomen, dan fertilisasi
umumnya internal
– Contoh
: Sarcoptes scabiei
Klasifikasi
Phylum :
Athropoda
Class :
Arachnida
Ordo :
Acarina
Family :
Sarcoptidae
Genus :
Sarcoptes
Species :
Sarcoptes scabiei
(ITIS,
2020).
c.
Class Pycnogonida
Dikenal sebagai laba-0laba laut. Memiliki ciri-ciri
yakni warna tubuh gelap, tubuhnya panjang memipih dan bersegmen serta memiliki
4 pasang kaki.Sifat kelamin dioesius, contoh species : Nymphon sp.
3.
Subphylum Crustacea
Karakteristik
– Memiliki
2 pasang antena
– Pelekatan anterior membentuk dua
pasang antenna
– Tiga atau lebih pasang pelekatan
yang dimodifikasi sebagai bagian mulut, termasuk mandibula keras. Kaki berjalan
ada di dada, Crustacea juga memiliki pelekatan di daerah
postgenital atau "ekor" mereka.
– Pada perut crustacea terdapat
gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal, selain gigi kalsium ini terdapat pula
batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan eksoskleton
– Pembuahan
terjadi secara eksternal.
– Jenis kelamin terpisah
– Terdapat
5 Class yakni ;
a.
Class Branchiopoda
Biasanya disebut kutu air sebagai penyusun zooplanton.
Tidak memiliki cephalotorak yakni tidak adaruas badan yang tumbuh meyatu dengan
kepala. Contoh species : Asellus sp.
b.
Class Copepoda
Hidup sebagai parasit ikan, diair tawar dan dilautan
yang menempel pada insang ikan atau menembus urat dagingnya. Beberapa species
bertindak sebagai inang antara cacing pita pada manusia. Contoh species : Diphyllobothrium latum
c.
Class Ostracoda
Hidup diair tawar dan laut sebagai planton dan
memiliki antena yang panjang sebagai alat perenang, bentuk tubuh bulat dan
lonjong yang seluruh tubuhnya tertutupi oleh karapaks yang berbentuk 2 keping
cangkang. Dibagian anterior terdapatr sebuah mata nauphlis.Contoh species : Cypris candida
d.
Class Cirripedia
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi oleh karapaks
bentuk cakram dan hidup dilaut dengan melekat dibatu, berifat hermaprodit. Contoh
: Sacculina sp.
e.
Class Malacostraca
Karakteristik;
§
Tubuh terbagi atas kepala, toraks, abdomen.
§
Kepala dan toraks menyatu menjadi sefalotoraks
§
Memiliki dua pasang antena dikepala
§
Perangkap makanan terdiri dari sepasang
mandibula, 2 pasang maksila dan sepasang maksilipeda
§
Toraks terdiri dari segmen yang jelas dan setiap
segmennya terdapat sepasang embelan
§
Abdomen terdiri dari segmen-segmen dengan atau
tanpa embelan
§ Contoh species : Penaeus monodon
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Ordo : Decapoda
Family : Penaidae
Genus : Penaeus
Species
: Penaeus monodon
(ITIS, 2020)
4.
Subphylum Uniramia
Terdapat 7 Class yakni;
a.
Class Onychophora
Memiliki mata kecil dan antena. Memiliki beberapa
pasang kaki dan kelenjar lendir. Ekskresi terjadi melalui nefridia dan tubuh
bersegmen.Contoh species : Paripatus sp.
b.
Class Diplopoda
Karakteristik;
– Tubuhnya panjang
dan bersegmen
– Setiap segmennya
mempunyai 2 pasang kaki
– Perangkat mulut
terdiri dari sepasang mandibula dan keping gnatochilarium
– Memiliki antena
yang pendek
– Setiap segmen terdiri dua segmen
yang bergabung, yang disebut diplosomites
– Segmen pertama hanya memiliki satu
pasang kaki disebut somites
– Segmen terakhir disebut anal segmen,
dimana proses defekasi terjadi.
– Diplopoda memiliki mata yang kurang
berkembang, bahkan beberapa spesies tidak mempunyai mata.
– Contoh
Species : Spirostreptus sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Athropoda
Class : Diplododa
Family :
Spirostreptidae
Genus : Spirostreptus
Species : Spirostreptus sp
(ITIS, 2020)
c.
Class Chilopoda
Karakteristik;
– Tubuhnya
panjang dan bersegmen
– Setiap
segmen tubuh dilengkapi dengan kaki
– Perangkap
mulut terdiri dari 3 pasang embelan yaitu sepasang mandibula, sepasang maksila
pertama dan maksila kedua.
– Bersifat karnivor dengan gigi beracun
pada segmen pertama
– Forcipula
segmen pertama (kaki) termodifikasi menjadi capit
– Setiap
segmen terdapat 1 pasang kaki dari lateral.
– Contoh
species : Scolopendra sp.
d.
Class Pauropoda
Jumlah species 400, hewan ini berukuran kecil dan
tidak berwarna, Memiliki antena dan tidak memiliki mata. Contoh species : Paoropus luxleyi
e.
Class Symphilla
Class ini ukurannya lebih kecil dan bergerak dengan
cepat melalui pori diantara partikel tanah. Memiliki antena panjang,
tersegmentasi, dan memiliki 3pasang mulut.. Contoh species : Scutigerella sp.
f.
Class Entomorpha
g.
Class Insecta
Karakteristik;
– Tubuh
terdiri atas kepala, toraks dan abdomen
– Mempunyai
sepasang sayap dan sepasang antena
– Mempunyai
3 pasang kaki
– Perangkap mulut mengalami perkembangan dan
penyesuaian dan beragam tipe seperti menggigit, menusuk, menghisap.
– Saluran pencernaan dibagi tiga bagian:
i. Foregut (stomodeum) – perut bagian
depan : terdapat katup cardiac valve (stomadeal)
ii. Midgut (mesenteron) – perut bagian
tengah : terdapat katup pyloric valvae (proctodeal).
iii. Hind gut (proctodeum) – perut bagian
belakang
– Didalam proventrikulus terdapat benda
seperti kait (gastric mill) berfungsi untuk mengerat makanan yang padat.
– Terdapat
15 ordo, contoh species : Valanga sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Athropoda
Class : Insecta
Ordo : Orthoptera
Family : Acrididae
Species : Valanga sp.
(ITIS, 2020)
Daftar Pustaka
Campbell,
N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V.,
Jackson, R.B. (2012). Biologi Jilid 2 Edisi 8. Terjemahan D.T Wulandari.
Jakarta: Erlangga.
Daly, H. V., J. T.
Doyen dan P. R. Ehrlich. 1978. Introduction
to Insect Biology and
Diversity.
McFraw-Hill, Tokyo.
Hickman, C. P., Roberts, L.
S., and Larson, A. 2001. Integrated Principles of Zoology 11st. Ed.
United States : Mc-Graw Hill.
Purnama,
S. dan D.R Santi. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya : Arsitektur Sunan
Ampel Press.
Komentar
Posting Komentar