Deskripsi Phylum Mollusca



         Mollusca termasuk monofiletik dalam klad bilateria yang berdasarkan bukti molekuler masuk ke dalam klad Lophotrochozoa karena memiliki struktur lofofor berupa organ pemarut yang mirip sabu “radula” untuk menggerus makanan






Berikut ciri-ciri dari Mollusca:
·         Bertubuh lunak, bentuk tubuh simetris bilateral  dan rongga tubuh selomata


·         Dorsal : mantel, ventral : kaki muscular
·         Massa visceral mengandung sistem pencernaan, reproduksi, dan ekskresi
·         Rongga mantel mengandung ctenidia, osphradia, nephridiopores, gonopores, dan anus
·         Mantel mengandung kelenjar untuk sekresi spina kalkareus, lempeng cangkang, dan cangkang
·         Sistem pencernaan kompleks
·         Sistem sirkulasi tipe Hemocoel: peredaran darah terbuka
(+) Metanephridia yang kompleks dan berukuran besar
(+) Radulla (lidah parut) pada bagian buccal
·         Coelom terbatas pada ruang kecil di sekitar nephridia, jantung, dan bagian dari usus
·         Jantung terletak di ruang perikardial yang tersusun ventrikel dan atrium terpisah
·         Embriogeni biasanya bersifat protostomus
·         Hidup bebas atau parasit, habitat di laut, air tawar dan terestrial
Phylum Mollusca dalam kladogram menunjukkan hubungan hipotesis antara Class Mollusca yang tersusun dari 7 Class yakni;


a.       Aplacophora
Karakteristik khusus :
      Tidak memiliki cangkang
      Memiliki mantel tebal dengan spikula kapur (aragonit) pada epidermisnya
      Memiliki duri-duri atau sisik yang menyelimuti kutikula luar
      Insang tersembunyi dalam rongga kloaka.
      Kaki terduksi atau hilang.
      Tanpa mata, tentakel, statokista, gaya kristal, atau nefridia.
      Hidup di laut dalam (20-200 m)
      Terbagi menjadi 2 SubClass yakni Caudofoveata dan Solenogastres serta terdapat +250 jenis
1.      Caudofoveata
Dinding tubuhnya berlubang, bentuk tubuh silindris, dan memiliki mantel dengan chitinous kutikula yang menutupi seluruh permukaan tubuh serta spikula berkapur scalelike. Bagian belakang rongga mantel terdapat sepasang ctenidia bipectinate. Memiliki radula tanpa kaki dan terdapat sekitar 70 spesies yang dikenal. Caudofoveata mendapat makanan dengan cara menggali sedimen berlumpur dan mengonsumsi mikroorganisme serta jenis kelamin terpisah.
Contoh: Chaetoderma, Limifossor.
Klasifikasi

Kingdom  : Animalia
Phylum     : Mollusca
Class         : Caudofoveata
Ordo         : Chaetodermatida
Family      : Limifossoridae
Genus       : Limifossor
Species     : Limifossor fratula
(Worms, 2020).



2.      Solenogastres
Dasar silinder atau terkompresi (Wormlike), mantel belum sempurna dan biasanya ditutupi dengan spikula berkapur, dengan rongga mantel rudimenter posterior. Bagian belakang rongga mantel tanpa ctenidia atau dengan 1 pasangan ctenidia terlipat (tetapi tidak bipectinate). Termasuk hermaprodit, bagian kaki diwakili oleh alur pedal ventral (pedal groove) yang panjang, dan sempit. Solenogaster biasanya tidak memiliki radula dan insang (walaupun struktur pernapasan sekunder mungkin ada). Terdapat sekitar 250 spesies yang diketahui, contoh: Neomenia carinata.
Klasifikasi

Kingdom  : Animalia
Phylum     : Mollusca
Class         : Solenogastres
Ordo         : Neomeniamorpha
Family      : Neomeniidae
Genus       : Neomenia
Species     : Neomenia carinata
(Itis, 2020).




b.      Poliplacophora
Karakteristik khusus :
      Bentuk tubuh umumnya lonjong, memipih dan berwarna gelap.
      Memiliki pasang insang yang tersusun berderet di antara lipatan mantel.
      Mulut terletak di ujung anterior pada tubuh bagian bawah, sedangkan anusnya terletak di bagian posterior
      Cangkang menyerupai genteng yang berbuat dari zat kapur dengan delapan lempeng.
      Mantel sangat tebal yang disebut  girdle  dengan permukaan polos, berbulu, atau berduri.
      Di bagian ventral terdapat otot memanjang yang berfungsi sebagai kaki.
      Herbivora  dan  dioecious serta hidup di daerah litoral pada substrat yang keras.
      Terdapat 3 ordo yakni ;
1.      Ordo Lepidolurida 
Chiton primitif, tepi terluar dari cangkang tidak memiliki perlekatan gigi; girdle tidak memanjang di atas piring; dan ctenidia terbatas pada beberapa pasangan posterior. Terdiri dari genus : Choriplax, Lepidochiton, Lepidopleurus, Oldroydia
2.      Ordo Ischnochitonida
Tepi luar cangkang memiliki gigi tambahan; girdle tidak memanjang di atas pelat, atau memanjang sebagian di atas piring; dan ctenidia menempati sebagian besar mantel, kecuali di dekat anus. Terdiri dari genus : Callistochiton, Chaetopleura, Ischnochiton, Katharina, Lepidozona, Mopalia, Nuttallina, Placiphorella, Schizoplax, Tonicella
3.      Ordo Acanthochitonida  
Tepi luar cangkang memiliki gigi perlekatan yang berkembang dengan baik; katup cangkang sebagian atau seluruhnya tertutup oleh girdle; dan ctenidia tidak memanjang penuh. Terdiri dari genus  Acanthochi-tona, Cryptochiton, Cryptoplax)
 Klasifikasi
Kingdom              : Animalia
Phylum                 : Mollusca
Class                     : Amphineura
Ordo                     : Cryptochiton
Family                  : Chitonidae
Genus                   : Chiton
Species                 : Chiton sp.
(Itis, 2020)




c.       Monoplacophora
Karakteristik khusus
      Bersimetri bilateral berbentuk pipih hingga kerucut
      mulut memiliki karakteristik radula (lidah bergerigi untuk melumat makanan)
      memiliki 3-6 pasang insang
      memiliki cangkang bulat rendah menyerupai limpet dan kaki yang merayap
      memiliki 8 pasang otot retraktor
      Memiliki 2 pasang gonad dan 3-7 pasang nefridia
      Jenis kelamin terpisah
      Makanan berupa diatom, foraminifera
      Dikelompokkan menjadi 1 ordo yaitu  Tryblidiida

     
Genus : Neopilina, Tryblidium  
Klasifikasi
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Mollusca
Class          : Monoplachopora
Ordo          : Tryblidiida
Family       : Neopilinidae
Genus        : Neopilina
Species      : Neopilina galatheae
(Itis, 2020)


d.      Gastropoda
Karakteristik khusus :
      Memiliki cangkang di bagian dorsal tubuh sebagi proteksi,yang tersusun oleh CaCo3
          Rongga mantel terletak di bagian anterior atau sisi kanan
      Alat gerak : kaki muscular dengan bagian depan disebut  propodium untuk bergerak maju, dengan modifikasi untuk yang berenang atau meliang
      Memiliki  1-2 pasang tentakel  dan 1-2 nephridia
      Umumnya memiliki radula (lidah parut) yang kompleks dengan tipe kristal
      Habitat : laut, terestrial, dan air tawar
      Terdapat 3 SubClass, yakni;
1.      Prosobranchia
Merupakan Mollusca primitif yang memiliki cangkang dengan lapisan nakreus. Mantel mengandung ospharidia, ctenidia, kelenjar hypobranchial, anus, dan nephridiopores. Umumnya tentakel di bagian kepala dan memiliki sistem saraf : Streptoneurous. Radula dilengkapi dengan gigi (herbivora) serta memiliki ctenidia 1-2 bipectinida. Jenis kelamin terpisah, terbagi menjadi 3 ordo yakni,
´ Archaegastropoda
§  Cangkang terbentuk dari lapisan nacreous
§  Radula termodifikasi untuk herbivora dilengkapi gigi,  radula bertipe rhipidoglossate/docoglossate
´  Mesogastropoda
§  Penyusun utama cangkang: porcelaneoous, cangkang tidak mengandung lapisan nacreous
§  Radula bertipe taenioglossate
´ Neogastropoda
§  Cangkang tidak mengandung lapisan nacreous
§  Radula tersusun atas 1-3 gigi di setiap barisnya, radulla bertipe rachiglossate atau toxoglossate
2.    Opisthobranchia
Cangkang reduksi à siput telanjang. Ctenidia dan rongga mantel biasanya tereduksi, dan tidak ada operkulum. Memiliki kepala dengan 1–2 pasang tentakel, jenis kelamin hermaprodit. Habitat sebagian besar di air laut dan  sedikit di air tawar. Terdiri dari 9 ordo yakni; Acochlidioidea, Cephalaspidea, Runcinoidea, Sacoglossa, Anaspidea , Thecostomata, Gymnostomata, Notaspidea, Nudibranchia.

3.    Pulmonata
Pada tubuhnya mengalami torsi (perputaran) dengan derajat perputaran tertentu dan jenis kelamin hermaprodit. Memiliki rongga mantel dengan pembukaan kontraktil. Habitat sebagian besar terestrial dan air tawar, sedikit yang hidup di laut. Terdiri dari 4 ordo yakni;
´  Ordo Archeopulmonata
Pulmonat primitif, cangkang spiral, tetapi tanpa operculum. Contoh : Cassidula, Ellobium, Otina
´  Ordo Basommatophora
Cangkang bervariasi, cangkang memutar spiral atau planospiral,biasanya tanpa operkulum, mata di pangkal tangkai sensorik. Contoh: Bulinus, Carychium,Chilina, Lanx, Physa
´  Ordo Stylommatophora
Ada yang memiliki cangkang ada yang tidak, jika ada cangkang memutar spiral sebagian bsear ditutui oleh mantel dorsal. Memiliki mata di ujung tangkai sensorik. Contoh : Achatina
´  Ordo Systellommatophora
Tidak memiliki cangkang, kepala biasanya dilengkapi 2 tentakel, di bagian atas memebntuk tangkai kontraktil yang dilengkapi mata. Contoh : Onchidella, Onchidium, Rhodope
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Class                : Gastropoda
Ordo                : Pulmonata
Family             : Achatinidae
Genus              : Achatina
Species            : Achatina fulica
(Itis, 2020).


e.      Cephalopoda
Karakteristik khusus :
    Kaki dimodifikasi menjadi siphon. 
  Tentakel merupakan kaki yang aktif untuk menangkap. Bintil penghisap hanya ada pada ujung, serta berukuran lebih panjang.
    Beberapa tentakel jantan dimodifikasi untuk kopulasi.
 Kaki yang lain disebut dengan lengan. Bintil penghisap berada di sepanjang lengan. ukurannya lebih pendek dari tentakel.
    Sistem saraf ganglia yang berkembang baik, terpusat untuk membentuk otak.
    Jenis kelamin terpisah, dengan perkembangan langsung. Contoh: Sepiotheutis lessoniana
    Terdapat 2 SubClass yakni;
1.      Nautiloidea
Cangkang eksternal, banyak bilik, melingkar dalam satu bidang; eksterior porcelaneous, interior nacreous. Memiliki kepala dengan banyak tentakel tanpa pengisap. Terdapat 2 pasang ctenidia ("tetrabranchiate") dan 2 pasang nephridia. Diwakili oleh satu genus, yaitu Nautilus
2.      Coleoidea
Cangkang berkurang, internal atau tidak ada. Memiliki kepala dan kaki disatukan ke dalam struktur anterior umum serta memiliki 1 pasang ctenidia (“dibranchiate”) dan 1 pasang nefridia. Terdapat 4 ordo yakni;
´ Ordo Sepioida
Tubuh pendek,; cangkang tidak ada atau internal, berkapur, lurus, atau melingkar. Memiliki 8 lengan dan 2 tentakel dengan pengisap, pengisap tidak memiliki kait.
´ Ordo Decapoda
Badan memanjang, berbentuk tabung; cangkang internal, direduksi menjadi seperti pena tulang rawan. Memiliki 8 lengan dan 2 tentakel yang tidak dapat ditarik kembali, pengisap sering dengan kait.
´ Ordo Octopoda
Tubuh pendek, bulat; cangkang internal vestigial. Memiliki 8 lengan yang bergabung dengan jaringan kulit
    ´ Ordo Vampyromorpha
Badan bulat; cangkang tipis, berbentuk daun, dan transparan. Memiliki 4 pasang lengan yang masing-masing dengan satu deretan pengisap
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Class                : Cephalopoda
Ordo                : Teuthida
Family             : Loliqinidae
Genus              : Sepioteuthis
Species            : Sepiotheutis lessoniana
(Itis, 2020).


f.        Bivalvia
Karakteristik khusus :
      Memiliki cangkang dibagi menjadi dua katup yang disatukan oleh ligamentum dorsal dan ditutupi oleh otot adductor. Ketikacangkang itu terbuka,hewan bivalvia dapat menjulurkan kakinya yang berbentuk kapak untuk menggali dan menggubur dirinya dalam pasir.
      Rongga mantel memiliki insang  untuk  mencerna makan dan pertukaran gas.
      Cara mendapatkan makanannya dengan menyaring partikel makanan menggunakan ctenidium, yaitu insang berlapis-lapis yang digunakan untuk menyaring makanan dan bernafas.
      Sistem saraf terdiri dari tiga pasang ganglion.
      Tidak memiliki kepala dan  radula tereduksi.
      Pada bagian luar cangkang tampak sejumlah lekukan yang disebut lingkaran pertumbuhan  (growth annulus)
      Jenis kelamin terpisah dan terdapat 2 SubClass yakni;
       Protobranchia : Tergolong sebagai Bivalvia Primitif yang memiliki 2 pasang ctenidia (insang yang berlapis-lapis) yang tidak saling berlipatan. Memiliki 2 ordo yakni Nuculida, Solemyida.
            Klasifikasi
Kingdom         : Animalia       
Phylum            : Mollusca

Class  
             : Bivalvia
Ordo                : Nuculida
Family             : Nuculidae
Genus              : Nucula
Species            : Nucula sp.
(Itis, 2020)





      Lamellabranchia: Memiliki sepasang ctenidia yang disusun oleh filamen-filamen panjang yang saling berlipatan dan tiap baris filamen disusun oleh 2 lamella. Memiliki 3 ordo yakni Paleoheterodonta, Veneroida dan Anomalodesmata

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia       
Phylum            : Mollusca
Class               : Bivalvia
Ordo                : Anomalodesmata
Family             : Pandoridae
Genus              : Pandora
Species            : Pandora sp.
(Itis, 2020)



g.       Scaphopoda
Karakteristik khusus:
      memiliki cangkang dengan bentuk tajam yang mirip taring , gading sehingga disebut kerang gading
      memiliki tubuh ramping tertutup mantel dan cangkang tubular terbuka di kedua ujungnya
      bagian ujung cangkangnya terdapat lubang berfungsi untuk beradaptasi diri pada habitatnya
      memiliki kaki kecil bersilia yang digunakan untuk bergerak menonjol melalui ujung cangkang yang lebih besar, digunakan untuk menggali ke dalam lumpur atau pasir, selalu meninggalkan ujung cangkang terkena air di atas
      tidak memiliki insang sehingga pertukaran gas terjadi dalam mantel , sirkulasi pernapasan melalui lubang cangkang
      tentakel panjang (captacula) yang berfungsi sebagai sensorik.
      makanan berupa detritus dan protozoa dari substrat yang tertangkap melalui silia pada kaki atau  dengan captaculadibawa ke mulut
      jenis kelamin terpisah
      Scaphopoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu Dentaliida, Gadilida. Pada kelas Scaphopoda terdapat 17 genus.Contoh : Dentalium elephantinum
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Class                : Sachopoda
Ordo                : Dentaliida
Family             : Dentaliidae
Genus              : Dentalium
Species            : Dentalium  elephantinum
(Itis, 2020)



Daftar Pustaka :
Brusca, R.C., Brusca, G.J., 1990. Invertebrates. Sinauer Associates, Sunderland.
Hickman, C. P., Roberts, L. S., and Larson, A. 2001. Integrated Principles of Zoology 11st.  Ed. United States : Mc-Graw Hill.
Janet, M. 2001. An Introduction to the Invertebrates Secon edition. New Hall Cambridge: Cambridge University Press
Lelono, A. 2003. Taksonomi Invertebrata. Jember : Universitas Jember

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nematoda

Langit Kelabu

Teruntuk Kamu