Nematoda (Cacing gilig) termasuk monofiletik dalam klad bilateria yang berdasarkan bukti molekuler masuk ke dalam klad Ecdysozoa karena memiliki ciri unik yakni mengalami eksidis (molting ). Evolusi hewan dapat di cirikan berdasarkan rongga tubuh seperti pada cacing gilig yakni memiliki rongga tubuh dilapisi jaringan berasal dari mesoderm dan sebagian endoderm ( Pseudoselomata ), jumlah spesies yang beragam sebanyak 25.000 spesies, jenis kelamin terpisah, memiliki alat pencernaan yang komplek sehingga berdasarkan evolusi dikatakan sudah maju dibanding dengan Phylum Platyhelminthes. Berikut ciri-ciri dari cacing gilig: · Memiliki tiga lapisan germinal ( Triploblastik ) yakni ectoderm, mesoderm dan endoderm, sehingga memiliki tipe simetri b ilateral · Tidak memilik segmen pada tubuhnya dan bentuk tubuh silindris atau bulat panjang ( gilig ) serta rongga tubuhnya Pseodoselomata · Tubuhnya meruncing pada kedua ujung yang tertutup oleh kut
Arthropoda termasuk monofiletik dalam klad bilateria yang berdasarkan bukti molekuler masuk ke dalam klad Ecdysozoa karena memiliki ciri unik yakni mengalami eksidis (molting ). Jumlah spesies yang beragam sebanyak 1.000.000 spesies Berikut ciri-ciri dari Arthropoda; • Tubuh arthopoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula yang membentuk eksoskeleton yang tersklerotisasi(sklerit) menjadi tergit, pleurit dan sternit • Eksoskleton yang kaku untuk melindungi hewan dan sebagai tempat melekatnya otot yang tersusun atas kitin. • Tubuh beruas dan bersegmen dan terdiri atas Kepala (Caput), Dada (Tho r ax) dan Perut (Abdomen). • Sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral (perut) tubuhnya. • Simetri tubuh bilateral • Rongga tubuh selomata yaitu memeliki selom sejati dimana rongga tubuh sepenuhnya dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm • Memiliki sepasang
Setiap manusia pastinya memiliki kenangan bahagia maupun kesedihan, karena pada kenyataannya kebahagiaan dan kesedihan akan datang seperti satu paket setiap detiknya. Lalu bagaimana denganmu? Bisakah kau ceritakan padaku tentang perjalananmu dalam mengintari setiap sudut dipersimpangan kota dengan melewati beberapa jalan asing. Tidak peduli dengan lirikan bola mata mereka yang seakan-akan sedang menari. Kamu tetap berjalan dan terus berjalan hingga kamu lupa dengan apa yang sedang ingin kamu tuju. Suatu saat senja menantimu, kamu masih saja memasang wajah murungmu, kamu masih terlihat kosong seperti sedang mencari sesuatu tetapi kamu masih belum menemukan jawabannya. Kamu menangis hingga satu dunia mendengar suara isakan tangismu tersebut. Rasannya kamu ingin ditelan oleh waktu, badai atau apalah supaya kamu bisa hilang dari dunia ini, nampaknya kamu memang sedang bersedih yang sangat dalam tanpa aku tahu dari semua penyebab yang membuatmu menjadi seperti ini.
Komentar
Posting Komentar